Rabu, 18 Mei 2011


KARTOGRAFI DASAR


TUGAS MEMBACA PETA






Maulida Dewi K
K5410041

PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011










I. INFORMASI TEPI

Tata letak informasi tepi pada Peta Rupabumi Indonesia publikasi BAKOSURTANAL telah dibakukan untuk memudahkan pengguna dalam membaca peta. Informasi tepi yang terdapat pada sebelah kanan dan bagian bawah muka peta rupabumi sebagai berikut:

Gambar 1. Tata letak informasi tepi

A.     Judul Peta
Pada kolom judul peta dapat ditemukan informasi sebagai contoh berikut:
1. Judul Peta : Peta Rupabumi Indonesia
2. Skala : 1:25.000
3. Nomor Lembar : 1509-231
4. Nama Lembar : Kragan
5. Edisi (Tahun Penerbitan / Pencetakan) : I-1998
Kelima unsur di atas adalah suatu kesatuan yang merupakan identitas suatu peta rupabumi. Bilamana seseorang menginginkan peta dengan lokasi tertentu, maka ia harus mengetahui nomor lembar peta (misal: 1509-231) atau menunjukkan nama lokasi di suatu daerah (misal: Kragan) dan skala peta yang dimaksud. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.

Gambar 2. Judul Peta, Skala, Nomor Lembar, Edisi dan Nama Lembar
B.     Petunjuk Letak Peta dan Diagram Lokasi
Petunjuk letak peta menunjukkan nomor dan nama lembar peta terhadap nomor dan lembar peta di sekelilingnya. Biasanya matrik petunjuk peta berukuran 3 x 3, dan lembar peta yang sesuai judul berada di tengah-tengah. Petunjuk letak peta sangat membantu pengguna di dalam mencari nomor lembar peta-peta yang bersebelahan. Diagram lokasi menunjuk letak nomor peta pada area yang lebih luas, misalnya bagian dari Provinsi Jawa Tengah.
Gambar 3. Petunjuk letak peta dan diagram lokasi

C. Informasi Sistem Referensi
Informasi sistem referensi terdiri dari informasi sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal dan vertikal, satuan tinggi, dan selang kontur. Proyeksi peta adalah penggambaran sistematis dari garis-garis di atas permukaan bidang datar untuk menggambarkan garis-garis paralel dari lintang dan garis-garis meridian dari bujur bumi dari sebagian permukaan atau keseluruhan bola bumi. Grid peta adalah sistem koordinat persegipanjang yang ditumpang susun terhadap peta atau suatu penggambaran dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik dan ketelitian tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi lokasi di permukaan bumi terhadap lokasi lainnya dan juga dipakai untuk perhitungan arah dan jarak terhadap titik lain. Proyeksi peta yang digunakan pada peta rupabumi Indonesia adalah proyeksi Transverse Mercator (TM) sedangkan sistem grid mengikuti system grid Universal Transverse Mercator (UTM). Datum yang dipakai biasanya datum horisontal dan datum vertikal. Sesuai dengan perkembangan, di Indonesia mengalami beberapa penggunaan datum, misalnya Datum Indonesia 1974 (ID-1974). Saat ini dipakai Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) atau WGS’84 untuk peta rupabumi yang dibuat setelah tahun 1995.
Gambar 4. Informasi Sistem Referensi

D. Informasi Pembuat dan Penerbit Peta
Informasi pembuat dan penerbit peta merupakan instansi yang bertanggung jawab terhadap pembuatan dan penerbitan Peta Rupabumi Indonesia, dalam hal ini BAKOSURTANAL. Peta rupabumi produksi BAKOSURTANAL ini juga dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta (Copy Rights) No 19 tahun
Gambar 5. Informasi Pembuat dan Penerbit Peta

E. Informasi Nama dan Nomor Lembar Peta
Informasi nama sangat penting untuk memudahkan pengguna mencari lokasi yang diinginkan. Nomor lembar dibuat secara sistematis untuk memudahkan pencarian pada indeks peta.
Gambar 6. Informasi Nama dan Nomor Lembar Peta

F. Legenda
Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan tanda-tanda atau simbol-simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskripsinya ditampilkan di sebelah kanan tengah dari peta. Daftar ini lazim disebut dengan keterangan atau legenda.

G. Keterangan Riwayat Peta
Catatan riwayat peta diletakkan pada sebelah kanan di bawah daftar keterangan (legenda) yang menerangkan tentang sumber data untuk penyusunan peta, metode kompilasi, tahun pemotretan foto udara, survey lapangan, catatan penting lain misalnya “Peta ini bukan referensi resmi batas administrasi nasional atau internasional”.
Gambar 7. Keterangan Riwayat Peta

H. Petunjuk Pembacaan Koordinat Geografi dan UTM
Tabel petunjuk pembacaan koordinat geografi dan koordinat grid UTM diletakkan di sebelah kanan bawah. Tulisan berwarna biru untuk pembacaan koordinat Geografi dan tulisan berwarna hitam untuk koordinat grid UTM. Petunjuk koordinat bertujuan memberikan ilustrasi bagaimana pengguna membaca koordinat geografi atau koordinat grid UTM. Salah satu indikasi biasanya diberikan contoh titik tinggi beserta nilai ketinggian atau symbol bangunan dan nama obyek (misalnya: Gunung Tatar)
Gambar 8. Petunjuk pembacaan koordinat geografi
Gambar 9. Petunjuk pembacaan koordinat UTM

Pada dasarnya sistem koordinat pada peta rupabumi menggunakan system koordinat grid geografi (gratikul) dengan warna biru, sedangkan grid UTM diberikan pada keempat sisi peta dan diberi warna hitam. Koordinat geografi mempunyai satuan derajat, menit dan detik. Lintang geografi diberi indikasi Utara (U) atau Selatan (S). Bujur geografi untuk wilayah Indonesia akan selalu mengarah ke Timur (T).
Gambar 10. Koordinat Geografi dan koordinat UTM

I. Pembagian Daerah Administrasi
Pembagian daerah administrasi merupakan sketsa dari gambaran pembagian wilayah administrasi sebenarnya yang ada pada isi peta. Gambar ini dapat membantu para pembaca peta mengetahui cakupan wilayah yang dipetakan. Pembagian wilayah administrasi tersebut meliputi wilayah propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.
Gambar 11. Pembagian daerah administrasi
pada peta rupabumi skala 1:25.000 daerah Kragan

J. Skala Grafis
Terdapat 2 (dua) tipe skala, yaitu skala numerik dan skala grafis. Skala numerik adalah skala yang dinyatakan dengan angka, misalnya 1:25.000, diletakkan secara jelas di bagian kanan atas peta dan juga di bagian tengah bawah, biasanya di atas skala grafis. Skala grafis diletakkan di bagian tengah bawah dan umumnya dinyatakan dalam kilometer. Skala grafis digambarkan dalam bentuk unit batang disertai nilai per unit. Contoh: satu unit batang mempunyai satuan panjang 2 km; satuan ini dapat dibagi lagi menjadi 10 bagian. Jadi satu bagian kecil adalah 200 meter (lihat gambar 12.)
Gambar 12. Skala grafis pada peta rupabumi skala 1:25.000

K. Singkatan atau Kesamaan Arti (Glosari)
Peta umumnya menampilkan sejumlah singkatan atau kesamaan arti (glossary). Singkatan atau nama-nama geografi antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak selalu sama. Glosari diletakkan di bagian bawah, sebelah kanan/kiri skala grafis. Sebagai contoh, sebutan sungai di daerah Jawa Tengah (Kali) tidak sama dengan di Pulau Bali (Tukad, Yeh, Pangkung). Contoh singkatan, K = Kali; G = Gunung, dan sebagainya.
Gambar 13.Singkatan dan Kesamaan Arti

L. Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG) dan Utara Magnetik (UM)
Setiap peta mempunyai informasi yang perlu untuk menentukan arah sebenarnya, arah grid dan arah magnetik atas garis manapun pada peta. Informasi ini diberikan dalam bentuk diagram dengan catatan penjelasan. Diagram ini diletakkan di bagian paling kiri bawah.
Gambar 14. Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG),Utara Magnetik (UM) dan informasi yang menyertainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar